Gunakan AI Sebagai Alat, Bukan Sebagai Pegawai Pencurian
Kembali lagi ke pembahasan AI. Tidak ada habisnya dan saya rasa memang pembahasan AI di era sekarang seperti mengurai benang yang sangat kusut.
Baru-baru ini sebuah media besar, meme bola yang saya ikuti akun instagramnya menggunakan AI untuk postingan instagramnya. Dalam postingan itu dia memberikan dalih, "lu belajar AI, atau lu diganti oleh AI."
Saya rasa media tersebut telah salah mengartikannya. Pengikutnya menambahkan, "diganti sama orang yang bisa memakai AI."
Mungkin, dia membalas dan mengira balasanya sangat bijak, "AI perlu prompt, yang bikin prompt harus tetep manusia. Sesuai kreatifistas masing-masing."
Bagi saya itu sangat memalukan! Sangat-sangat memalukan untuk mengambil gambar, mengunggah gambar, dari AI yang jelas-jelas AI mendapatkannya dari gambar-gambar yang diunggah dari internet.
Pencurian kalau sudah ada pada tangan kedua memang terasa seperti bukan pencurian.
Padahal jika ia menggaungkan untuk memakai AI, oke, AI digunakan sebagai alat. Begitu dunia mengalami kemajuan, manusia harus beradaptasi dengan itu. Kita tidak bisa mengatakan, "saya gagap teknologi" untuk sekarang ini. "Saya harus belajar teknologi."
Tapi usahakan jangan mandek sampai di situ kalimatnya, "saya harus belajar teknologi dengan bijak."
Seharusnya media sebesar itu, dia paham batas-batasan menggunakan AI sampai mana. Desain gambar menggunakan AI sama sekali bukan artian menggunakan AI sebagai alat, tapi menggunakan AI sebagai pegawai pencurian.
Saya rasa, mungkin untuk sekarang, apa yang saya uraikan relevan. Desain dari AI itu hanya mencuri desain-desain dari orang lain. Saya tidak bisa meramalkan perkembangan AI ditahun-tahun ke depan. Mungkin AI bisa mengeluarkan idenya sendiri tanpa harus mencuri? Mungkin saja, tapi itu akan butuh waktu yang lama.
Sebab saya percaya otak manusia lebih kreatif daripada AI mana pun.
Bijak-bijaklah teman-teman dalam menggunakan AI. Gunakan hanya sebagai alat, bukan pencurian.
Lalu apa yang saya lakukan pada media tersebut?
Saya bukan orang yang suka menyalakan api atau memantik api. Saya melakukan langkah kecil dengan tidak memencet like pada postingannya, dan saya pribadi melakukan unfollow pada media tersebut.
Kita mungkin bisa melakukan langkah kecil itu. Bukan lagi demi kemanusiaan saja, tapi kita sedang memerangi kejahatan yang nyata.
Komentar
Posting Komentar