Timnya Kalah Malah Berdebat Sejarah
Hal yang paling aneh dalam ngomongin bola adalah ketika suatu tim kalah, malah memperdebatkan sejarahnya.
Contoh, Arsenal kalah melawan Liverpool. Contoh saja.
Karena menang ya fans Liverpool merayakan kemenangannya. Lalu dengan sok jago, fans Arsenal akan bilang, "Setidaknya pernah invincible". Itu gak asik banget sih. Atau sebaliknya, Arsenal menang lawan Chelsea, fans Chelsea yang kalah tiba-tiba bilang, "minimal juara UCL dulu." Astaga, kalah ya kalah ae sih menurutku. Terima kalo emang lagi kalah.
Dengan segala respect ke Arsene Wenger. Aku juga sebagai fans Arsenal. Tapi perdebatan sejarah macam itu enggak perlu. Saya raya sejarah klub sepak bola pasti dibanggakan, bukan diperdebatkan.
Mari kita tarik pada perumpamaan yang ingin saya ucapkan.
Aku adalah anak, cucu, cicit, keturunan Ken Arok. Tentu aku memiliki sejarah bahwa eyang, buyut, kakek moyangku adalah seorang yang mampu merebut tahta, menjadi seorang raja.
Jika saja aku keturunan Ken Arok, wajar aku bangga dan senang menjadi keturunan raja.
Tapi sekarang aku hidup di tahun 2024. Aku hidup sebagai orang Indonesia, menjadi masyarakat Indonesia.
Misal, jika hari ini sedang ada pasar dunia. Lalu Indonesia mengirim bawang, ternyata harga bawang untuk dunia lagi turun. Pasti kita merugi (klub sepak bola yang aku dukung lagi kalah).
Yang seharusnya dilakukan ketika lagi kalah, menurutku berbenah. Kita seharusnya mengetahui, oh lain kali kita simpan dulu bawang. Kita jual yang emang harganya lagi naik saja. Misal, sebaiknya kita menjual gula daripada bawang (agar bisa menang). Tapi kita sekarang sudah kalah, terlanjut, terima untuk jadi pelajaran.
Sebab, jika lagi kalah. Aku kalah karena jualan bawang. Terus tiba-tiba aku bilang ke negara-negara lain yang juga jualan (klub lawan), "hei, kakek moyangku Ken Arok loh!"
Buat apa?
Aku bangga menjadi keturunan Ken Arok (bangga pernah juara UCL, invinvible, atau juara lainnya). Tapi ketika aku lagi kalah di salah satu pertandingan menjual bawang. Buat apa aku memperdebatkan, aku keturunan Ken Arok?
Aku malah akan membuat hal yang aku banggakan menjadi meaningless.
Ya, ya, setidaknya. Jika tim kita, tim kamu sedang kalah. Jangan melukai sejarah klub kita sendiri.
Masalahnya hal itu seru? Memang. Hahaha.
Jika aku berhadapan dengan orang yang membanggakan sejarah. Biasanya aku malah membalas dengan menjunjung tinggi sejarah mereka.
Chelsea seri lawan Arsenal. Beberapa fans Chelsea akan bilang, "Arsenal mental tempe, imbang aja fansnya seneng minta ampun. Minimal UCL dulu."
Biasanya aku malah jawab dengan, "Ya masa engga seneng? Bottle team bisa nahan imbang dua kali juara UCL loh ini. Prestasi."
Itu biasanya akan berlanjut. Disitulah letak keseruan dari perdebatan fans tim-tim sepak bola ada.
Komentar
Posting Komentar