Gua dalam Tubuh Laki-Laki

 "Kenapa harus ada perpisahan?"

Bukan dia yang menentukan.

Apa karena dia tidak ingin ada

perpisahan, atau dia tak ingin

sebuah pertemuan, atau memang

tidak perlu perpisahan?


Perempuan itu terus mengukir

dinding gua yang gelap dan sunyi

dalam tubuh laki-laki. Setiap

goresannya meninggalkan rasa.

Kenal, hangat, akrab, sayang,

jauh, lalu asing. "Apa memang

kita harus kembali asing?"


Perempuan itu terus mengukir

dinding gua yang redup dan sepi

dalam tubuh laki-laki. Gua yang

telah dihuni hendak ia tinggalkan.

Perempuan itu bersiap pergi.

"Apa kita harus berpisah? Padahal,

aku masih bisa mencintaimu."

Komentar

Postingan Populer