Dua Burung di Dua Sangkar
Dua burung di dua sangkar, mereka berdekatan
Tapi mereka tak pernah saling bercerita. Karena
pemilik mereka, lebih sayang pada burung yang
pandai menyanyi. Mereka berlomba menjadi yang
paling dicintai oleh pemiliknya.
Bambu-bambu itu memisahkan mereka.
Bambu-bambu itu membelenggu mereka.
Suatu waktu burung yang di alam bebas
menghampiri mereka. Burung bebas bilang,
"Boleh aku meminta makananmu sedikit saja?
Di luar sana tidak ada lagi makanan untuk saya."
Burung dalam sangkar utara tidak memberikan
makanannya, "Kau saja yang terlalu malas.
Dunia itu luas, tidak sempit seperti sangkar.
Makanan lebih banyak daripada dalam sangkar.
Enyalah saja."
Burung itu memelas kepada sangkar selatan.
Burung dalam sangkar selatan bilang, "akan
kuberikan padamu makananku. Tapi aku minta
padamu, ceritakan tentang dunia bebas diluar sana.
Dunia yang tak pernah aku jamah."
Dengan cepat burung dalam sangkar selatan
memberikan sedikit makanannya untuk membuka cerita.
Diceritakanlah oleh burung bebas itu, tentang gunung
yang tak pernah dimengerti burung dalam sangkar.
Begitu pula sawah, hutan, sungai, ladang, yang tak
pernah dimengerti burung dalam sangkar. "Maka,
sungguh makanan lebih banyak di luar sana?"
Tanya burung sangkar selatan itu sangsi tak rela
lagi memberikan makanan untuknya.
"Aku pernah bebas, aku ditangkap dan masuk dalam
sangkar. Aku tahu bagaimana dunia luas. Dia
yang kau berikan makanan tadi, adalah burung yang
dulunya dalam sangkar kemudian lepas. Ia sama
sepertimu, tak tahu dunia yang luas. Maka,
ia tak bisa mencari makan untuk dirinya."
Sahut burung dalam sangkat utara, ketika
burung bebas tadi sudah pergi entah kemana.
Dua burung di dua sangkar. Mereka tak lagi memelihara
diam. Mereka saling bersahutan bukan untuk saingan.
Mereka bersahutan saling bercerita bagaimana kehidupan.
Pemilik sangat senang dengan keduanya saling bersahutan.
Bambu-bambu itu tak lagi memisahkan mereka.
Bambu-bambu itu tak lagi membelenggu mereka.
Komentar
Posting Komentar